Yellowlightdistrict

"Saya tidak pernah mengalami hal ini, kisah ini saya ambil dari forum kaskus atas berita salah seorang member forum kaskus yang juga telah men-copy kisah ini dari salah seorang blogger"

MODUS BARU PENIPUAN ATM

Peristiwa ini menimpa saya Hari Minggu yang lalu di salah satu ATM Mandiri (sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca.
Kejadian ini berawal ketika saya mau menarik uang di ATM Mandiri. Seperti kadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATM menyatakan bahwa “out of service” atau “maaf sementara tidak dapat melayani”. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkan transaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun saya ulangi berkali kali dan saya tunggu.

Di saat saya berharap kartu ATM segera keluar, tiba-tiba ada seseorang laki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurang etis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengan sikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya: “Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak!”. Karena merasa senasib, sikap saya berubah dari curiga menjadi welcome.

Setelah saya amati, ternyata kartu saya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang kartu ATM dan saya berusaha dengan menyelipkan dua kartu tipis untuk menjepit kartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu mendapat respon yang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu saya untuk menjepit dengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM saya juga tidak berhasil dikeluarkan.

Usaha berikutnya dilakukan oleh Mr X dengan menelpon “Bank” (katanya saya telpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab karena saya konsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM).

Setelah dia menceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu ungkapannya ditelepon “kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya pak!”. Mr X segera menyerahkan HPnya karena pihak “Bank” mau bicara dengan saya. Pihak “Bank” setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibu kandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dan tentu saja saya turuti.

Tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin bapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok pak saya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk saya tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin bapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus pelan?; tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar tiga kali yang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr X keluar dari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan “menolong saya”.

Adegan ini berarkhir ketika pihak “Bank” tidak berhasil membantu saya dengan mengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK SAYA BLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besok bapak segera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru.

Karena merasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan terima kasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil, menyusul ke ruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu sudah diblokir, kita pindah ATM lain saja nak).

Untungnya saya tidak menaruh semua telor saya dalam satu keranjang. Masih ada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM (sebut saja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu toko untuk suatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya) masuk ke ATM2 tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya terdebet Rp. 1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan karena hipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak “Bank” yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya.

Segera saya menuju ATM1 dengan melanggar lampu merah di perempatan jalan sambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentu saja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekening saya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta dan berkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi selalu dijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru bisa bicara dengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat saat pemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu.

Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, tidak lama berselang petugas ATM Bank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam ruang kartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah dipotong “pentolan” nya. Kata petugas bank: Ini yang membuat kartunya tidak bisa masuk… kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi pelakunya belum juga tertangkap.

KESIMPULAN:
1. Sindikat penipu memilih ATM yang terpencil, bukan yang di kantor bank dan/atau yang ada security-nya.
2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi bank setempat.

SARAN AGAR HAL SERUPA TIDAK TERULANG PADA PEMBACA:
1. Gunakan ATM yang ada Bank-nya atau yang dekat security
2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri, tinggalkan saja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa mengetahui PIN-nya dan segera lapor ke bank setempat (tentu pada hari kerja).
3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktu singkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedang berantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisa menurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.
4. Batasi jumlah uang yang ada di rekening. Ada baiknya membuat rekening cadangan yang non-ATM.

Jika informasi ini kurang bermanfaat bagi pembaca, berikan/forward info “ATM anda bisa dibobol dengan sebatang korek api” ini kepada rekan yang lain, siapa tahu mereka membutuhkan.
Terima kasih.

Jika suatu saat info ini sampai kepada Mr. X yang telah menipu saya, saya berpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah, hasil akan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang cepat, namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi Quality (cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya sebatang korek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam waktu cepat); tapi dari sisi Safety (anda aman….tapi hanya sementara lho); dan dari sisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar norma.

Salam,
Wst

Gw kenal kaskus pertama kali (masih kaskus.com pada saat itu) pada akhir 2004, dan pada pertengahan tahun 2005 gw putuskanlah untuk join kaskus dengan mendaftar jadi member (free member). Pada saat itu yang membuat gw betul-betul ingin menjadi member adalah karena semua info yang ada di kaskus sangatlah original dan bermanfaat dalam berbagai hal. Di samping itu, member-member nya pun sangat sopan dan bijak dalam berhubungan dengan sesama member. Tidak hanya itu, para momod (moderator) dan mimin (administrator) nya pun juga sangat bijak serta ketat dalam menjaga "kebersihan" kaskus.

Satu-satunya kekurangan kaskus pada saat itu adalah akses yang sangat lambat, mungkin karena space di server yang masih seadanya atau apalah gw ga tau. Intinya, selain masalah kecepatan dalam mengakses, tidak ada sisi negatifnya.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan kaskus ternyata semakin diakui dan benar-benar besar (karena emang, kaskus pada waktu itu sangatlah OK T.O.P B.G.T!!! Sampai pada akhirnya kaskus harus mengganti extension domainnya dari kaskus.com menjadi kaskus.us, kabarnya diganti karena domain yang lama (yang masih .com) diserang virus dan tidak terselamatkan. Wajarlah, kaskus saat itu OK BGT, jadi wajar kalau banyak pihak yang IRI dengan kesuksesan dan nama besar kaskus.

Tak lama setelah kaskus mengganti extension domain menjadi kaskus.us, gw udah mulai jarang main-main ke kaskus karena sibuk dengan urusan-urusan studi dan kerja. Dan belum lama ini, di tahun 2008 gw mulai aktif lagi main-main di kaskus. Betapa girangnya gw melihat tampilan kaskus yang makin OK dan semakin banyak subforum yang semakin spesifik dengan apa yang kita minati. Tidak hanya itu, membernya pun semakin banyak.

Hari-hari mulai aktif lagi di kaskus sangatlah menyenangkan, "akhirnya gw bisa lagi menikmati kesenangan dan kebersamaan main di forum cyber tercinta".

Tapi lama-kelamaan setelah gw aktif lagi main di kaskus, kok gw ngerasa ada yang berubah ya!? Makin banyak aja postingan-postingan yang hasil COPAS (copy paste) dari tulisan orang atau dari blog-blog lain, semakin banyak aja reply-an yan yang GA PENTING, cuma ngejar PERTAMAX (istilah yang digunakan ketika member yang bersangkutan adalah orang pertama yang membaca dan me-reply postingan yang baru diposting) tanpa membubuhkan komentar atau pendapatnya yang berkaitan dengan isi dari postingan tersebut. Tidak hanya itu, ketika masuk ke subforum "Lounge Pictures" isinya RATA-RATA pornografi semua!!! Pindah main ke forum jual beli (FJB), ternyata semakin banyak aja buyer yang komplain dengan perilaku seller yang TIDAK BERTANGGUNG JAWAB, apakah itu penipuan barang tidak dikirim sampai ke alamat buyer atau sekedar mengirimkan barang dalam kondisi cacat atau tidak sesuai dengan gambar dan keterangan yang dicantumkan di forum.

Lama-lama gw kepikiran "ini bukan 100% kesalahan members, karena kalau members berperilaku jelek seperti itu, bisa saja dia newbie (anak baru) yang memang tidak terlalu memahami peraturan di kaskus, atau memang member yang berniat jahat sengaja ingin melanggar peraturan forum".

Yang gw sayangkan dalam masalah ini adalah: keberadaan dan wibawa para moderator dan administrator yang bertugas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan member di dalam pergaulan di forum TIDAK TERASA!! Kenapa bisa begini??? Sangat gw sayangkan sekali hal ini, karena kaskus yang sama-sama kita cintai udah punya nama besar loh, bahkan sampai ke pelosok luar negeri! Apa kita cukup puas dengan NAMA BESAR saja tanpa menjaga KESUCIAN dari nama besar itu? Kalau masalah ini tidak segera diselesaikan, lama-lama nama besar yang telah diraih oleh kaskus bisa menjadi BOOMERANG yang akan berakibat fatal bagi eksistensi kaskus!

Note: gw lebih memilih posting masalah ini di BLOG PRIBADI, karena kalau posting di kaskus nantinya postingan gw cuma jadi lahan untuk REBUTAN PERTAMAX dan REPLY SAMPAH yang hanya bertujuan untuk +1.

PS untuk para momod ato mimin yang sempet baca postingan ini:
Terserah kalian berpendapat apa, gw nulis ini karena gw PEDULI ama kaskus, karena gw masih BANGGA jadi kaskuser! Namun kalau sekira postingan gw ini dianggap sebagai propaganda pelecehan nama baik kaskus, tolong tinggalin pesan di COMMENT biar gw DELETE postingan gw ini, dan mari sama-sma kita lihat kaskus beberpa tahun ke depan, makin besarkah nama kaskus atau justru sebaliknya!?

SALAM KASKUSER juragan!!!!

Banyak kesan positif dan tak terlupakan di kala itu. Kami-para mahasiswa baru- khususnya yang berasal dari perantauan luar daerah JABODETABEK lebih memilih untuk tinggal di asrama mahasiswa di dalam lingkungan kampus dengan alasan jauh lebih irit karena murah dan bisa menjalin lebih banyak kontak dengan rekan-rekan mahasiswa baru lain yang berasal dari daerah yang berbeda. AKtifitas kami beragam dan biasanya selalu dilakukan bersama-sama, sehingga kesan akrab dan kekeluargaan semakin kental terasa. Salah satu kenangan yang masih jelas di dalam ingatan adalah ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa) pada bulan Ramadhan. Gw dan teman-teman satu lorong biasanya iseng muter2 kampus atau naik angkot dari asrama sampai ke terminal Depok, terus balik lagi ke asrama.

Perjalanan ngabuburit ke terminal Depok sampai kembali lagi ke asrama kurang dari satu jam (maklum, Depok belum seramai dan seberisik sekarang, belum banyak kendaraan dan masih sedikit pusat perbelanjaan modern).

Introduksinya udahan ya...., kita masuk ke inti dari apa yang ingin gw ungkapin!

Waktu gw ceting di suatu malam ama temen seasrama dulu gw bilang bahwa gw mau ke margonda bentar mo beli minuman kaleng. Gw kira temen gw iseng, dia bilang "ati-ati bung, jangan jalan sendiri jam segini di margonda, diperkosa MAHO (sebutan untuk kaum HOMO) baru tau rasa loe!". Gw bales semua nasihat-nasihat dia tentang BAHAYA MAHO di MARGONDA, DEPOK dengan balesan iseng nan nyeleneh. Sama sekali gw ga percaya dengan apa yang dinasihatin temen gw itu. Gw pikir, itu cuma iseng lah, karena MAHO makin banyak aja beredar di tempat umum di Indonesia pada saat ini makanya MUNGKIN karena itu dia juga beranggapan bahwa MAHO udah banyak beredar di jalan margonda ketika malam hari pada saat ini.

Singkat cerita,pada suatu malam......., ENG ING ENG.........., gw chatting lagi sampai larut malam ama temen gw itu. Trus karena udah kelamaan online sampe lupa makan. Iseng lah gw nyeletuk di messenger "bung, ke indomaret margonda yuk, beli chips dan roti, laper gw!?" dan dia respon positif, "ayoo....., jalan bareng, ketemuan langsung di sana" (dia lagi kerja lembur di kantor).

SUMPAH GW KAGET BANGET!!!!!!!! Sesampainya di indomaret margonda, BANYAK BANGET manusia BERBADAN LELAKI menggunakan pakaian hampir seragam modelnya (celana casual agak ketat selutut dan dengan atasan T-Shirt atau Poloshirt agak ketat juga, plus sepatu sendal bertali dari kulit) yang gayanya agak "melambay". Intinya, mereka-gerombolan itu-sangatlah MODIS. Lama-lama gw kepikiran nasihat temen gw waktu di messenger itu, dan pas gw konfirmasi ke dia ternyata benar, dia bilang "gw bilang juga apa!? udah gw bilang kalo malam hari BANYAK BANGET MAHO di margonda, deket-deket indomaret lah, mereka ngumpul biasanya di warnet **net dan kongkow-kongkow di bawahnya sebelah indomaret!"

Sejak saat itu, gw teringat masa awal gw nyampe Depok (paragraf introduksi tuh.....!) dan dalam hati gw berkata "GILA, MARGONDA UDAH BEREVOLUSI, GA KAYA DULU LAGI!!!!"

Secara pribadi, gw ga ada masalah dengan para MAHO, selama MAHO hanya sebatas orientasi sexual buat mereka, itu ga masaalah buat gw karena itu udah masuk wilayah PRIVACY setiap orang! Namun yang mengganggu buat gw dari para MAHO tersebut adalah BAHASA TUBUH mereka! Kenapa harus "MELAMBAY" segala???!!! Itu yang bikin gw JIJIK, berbadan cowo tapi gerakan kaya CEWE!!!

Buat para MAHO: gw ga terganggu ya kalo loe MAHO sebatas orientasi sexual loe, tapi kalo pake "MELAMBAI" segala, berarti loe udah GANGGU kaum HETEROGEN (Staright) lainnya, so, kalo loe ga mau diganggu, bersikap biasalah kalo lagi di tempat umum, jangan pake "melambai-lambai" segala gerak tubuh loe!

Menurut pengajar gw itu: "kata-kata pada bahasa prokem itu SELALU disisipi BAGIAN TENGAHNYA dengan huruf OK (baca: oke) dan PENGHGILANGAN atau PEMODIFIKASIAN bagian belakang pada kata tersebut"

Contoh: (kata asli dan proses perubahannya menjadi kata pada bahasa prokem)

1. PROKEM, berasal dari kata PREMAN, yang disisipkan huruf OK di tengahnya dan dihilangkan dua huruf belakang, yaitu A dan M.

2. TOKET, berasal dari kata TETEK, yang disisipkan OK ditengahnya dan dimodifikasi sisa bagian kata lainnya.

3. BOKAP, berasal dari kata BAPAK, yang disisipkan huruf OK di tengah dan dimodifikasi sisa bagian kata lainnya.

4. GOKIL, berasal dari kata GILA, yang disisipkan huruf OK di tengah dan dihilangkan satu huruf terakhir, yaitu A.

5. BOKEP, berasal dari akronim (singkatan) "BF" (baca: Be Ep), yang disisipkan huruf OK di tengah dan dimodifikasi sisa bagian kata lainnya.

6. NYOKAP, berasal dari kata Nyak (sebutan untuk Ibu dalam bahasa betawi), yang disisipkan huruf OK di tengah dan dimodifikasi sisa bagian kata lainnya.

dan lain-lainnya deh brader dan sista bisa mencipatakan kosakata2 baru untuk bahasa PROKEM

Jadi gw tarik kesimpulan: PROKEM berarti Preman OK! (baca; preman oke!) Dan semua jenis kata benda dalam bahasa prokem adalah benda yang oke oke, huahahha

misal:
-Bokap; bapak yang oke!
-Toket; tetek yang oke!
-Bokep; film BF yang oke!

So?? ini materi kuliah jaman dulu loh......, moga-moga bisa jadi pencerahan buat pembaca semua. Lagian setelah gw pikir-pikir, pendapat dan analisa dosen gw itu bener juga.

Nah...., kalo para pembaca punya contoh lain atau hasil kreasi sendiri dengan pola PROKEM, silahkan tulis di "comments" yah. Ingat loh, bahasa PROKEM adalah bahasa yang katanya dimodifikasi dengan penambahan "OK" di tengah kata, karena "prOKem" itu sendiri berasal dari kata PREMAN, jadi: prOKem adalah Preman OK. Hehehe.....

Iseng neh, udah lemes plus cape, tapi ga bs tidur juga (nuangin pendapat beberapa kolega ketika diskusi cas cis cus di tempat kerja)

Langsung ajah: Gw agak tergelitik dengan akronim (singkatan) BNN: Badan Narkotika Nasional.

Apa pasalnya gw agak tergelitik? Jika ditilik dari institusi2 (badan2) lain yang ada di Indonesia, gw seharusnya bisa menyalahkan BNN karena BNN justru menghalangi atau bahkan membinasakan segala kegiatan yang terkait dengan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika lainnya.

Tanya kenapa? ====> kita ambil sedikit contoh:

1. BKKBN: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, lembaga yang mengurusi hal2 yang terkait dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.

2. BUMN: Badan Usaha Milik Negara, merupakan suatu lembaga yang mengutamakan profit (keuntungan secara ekonomis) dan pelayanan publik di Indonesia yang terkait dengan disiplin usahanya.

Jadi, semestinya:
BNN: Badan Narkotika Nasional, seharusnya mengurusi dan menjaga distribusi dan berusaha meluaskan penggunaan NARKOTIKA di Indonesia, bukannya malah membinasakannya?!

Kalaupun berniat untuk membinasakan segala aktifitas penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika lainnya, mestinya dipakai singkatan BPPNN.

BPPNN: Badan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika Nasional

Gimana pendapat kalian?


Seriouse Topic
Berikutnya, membahas masalah BNN Indonesia, beberapa teman bertestimoni bahwa ada beberapa kerabat dan kolega mereka yang justru MENAWARKAN diri untuk di-rehab oleh BNN, tapi ternyata di dalam masa rehabilitasi mereka malah DISIKSA secara FISIK. Awalnya sih gw ga yakin, masa iya sih??? Para pengguna itu kan KORBAN dan dalam kasus ini mereka yang dengan senang hati malah datang ke BNN, tapi kok malah dapat perlakuan seperti itu?

Iktikad baik dengan dengan sukarela datang dan minta direhab adalah awal yang sangat positif dari para pengguna, karena MEREKA INGIN BERHENTI atas dasar KEMAUAN MEREKA SENDIRI! Jadi, kalau di dalam mereka mendapatkan perlakuan seperti itu, dan kemudian setelah mereka selesai rehab di sana, PASTI mereka akan menceritakan segala hal kepada semua orang, termasuk orang-orang yang punya niat juga untuk rehab atas kemauan sendiri.

Nah, setelah baca ini, gw jadi pengen tau, kisah ini benar ga sih? Apa benar BNN juga menggunakan metode PENYIKSAAN FISIK dalam rehab kecanduan NAPZA? Atau kolega lawan diskusi gw cuma bohong dan mengada-ngada? Dengan penuh harapan gw minta para pembaca mau berkomentar tentang tulisan ini, supaya kenyataan tidak simpang siur!

Terima kasih!

Bingung mo beli laptop!

Mo beli laptop merk apa yah? ADA SARAN?

Sebenarnya yang lebih bingung lagi, gw beli laptop UNTUK APA yah? ADA YANG TAU MUNGKIN?

Kalo gw aja ga tau gw beli laptop untuk apa, terus kenapa gw kepikiran untuk beli laptop yah? ADA YANG TAU?

O iya..., semalam barusan ke kostan temen, dan dia ternyata sedang create blog di kamarnya yang mau ngebahas tentang KEBOBROKAN laptop MAC dari APPLE. Gw baca sekilas ternyata PARAH juga yah MACBOOK itu. Gw jadi kepikiran, apa temen gw aja yang ngalamain dan ngerasain atau para pengguna MAC BOOK yang lain juga ngerasain hal yang sama ya?

Yang bikin gw terkesima, ternyata di blog yang sedang ditulis itu ada beberapa percakapan tentang keluhan para pengguna MACBOOK dan beberapa testimonoal penyesalan bagi para pengguna MACBOOK.

Ajaib yah, setau gw sampe detik ini MACBOOK nya APPLE tuh tetep aja jadi patokan KEREN nya laptop seseorang!

Ada yang bisa menjawab SEMUA KALIMAT gw yang diakhiri dengan TANDA TANYA??

1. Turtles can live for more than 100 years.

2. An elephant trunk has no bone but 40,000 muscles.

3. The cicada, a fly found in Africa, spends 17 years of its life sleeping; and only two weeks is awake during which mates and then dies.

4. The ant can lift things 10 times its own weight.

5. If your skin is laid flat it will cover an area of 18 square feet.

6. A Giraffe has the same number of bones in its neck as a man.

7. Ocean waves can travel as fast as a JET Plane.

8. The first drawings of a helicopter are nearly 500 years old.

9. A butterfly warms up its body up to 81 degrees Fahrenheit before flying.

10. A whale can swim for 3 months without eating.

11. A human being drinks 16,000 tons of water in a lifetime.

12. We blink 25 times a minute.

13. To melt away 1 pound of fat you will need to walk 34 miles.

14. The star fish is actually not a fish, its an animal. ( phylum : Echinodermate )

15. Male mosquitoes do not bite, so blame the females next time.

16. A person will die from total lack of sleep sooner than from starvation.

17. The body's largest internal organ is the small intestine at an average length of 20 feet.

18. Oysters can change from one gender to another and back again.

19. The small intestine is 7-8 meters long, making it the largest organ inside the human body. The large intestine is only 1-1.5 meters long!

20. The largest lizard in the world is the Komodo dragon which reaches up to 3 meters and sometimes longer was named because of it's fiery tongue. It is often longer than a car.

The Indonesian government has ordered the country’s internet service providers to block YouTube for publishing the 15-minute anti-Muslim film “Fitna”, made by Dutch MP Geert Wilders, leader of the anti-immigration Freedom Party (PVV). Some of the country’s ISPs followed the block order, but “Fitna” could still be viewed through other providers.

“A letter was sent to Internet providers asking them to block any site or blog posting the film Fitna (…) Not only YouTube has uploaded the film, so it is up to the ISPs’ discretion to block these sites,” a Communications and Information Ministry Official is quoted as saying.

Earlier this week, Indonesia had threatened to block YouTube unless the video-sharing web site removed the aforementioned movie.

well, is this a wise act?

YOGYAKARTA, March 28, 2008 - Even fast between the companies by a law adopted yesterday was officially 'Information and Electronic Transaction Law' hot. This disguised anti-pornography legislation tomorrow. Because of the high speed at which the latest monstrosity against the freedom of the press is pushed through, there is little attention. It is a little here everyday it seems, but it is plainly absurd that a law approved yesterday, and three days later active, especially a law that will have as much impact as this one. Theoretically then.

The Act itself provides that any person who deals with the production of, or even watching pornographic material and ethically irresponsible to six years behind bars may disappear. On top is still a fine of up to 1 billion Rupiah (about 70,000 euros). A creator is thus punished as loud as a user. To prevent a user simply unwanted things on his screen it will in the future be a filter established by the internet providers. They must then go block this content. To make things speed up, the Ministry of Information for a free filter what can be downloaded on the website of the ministry.

With the above description it is clear that this legislation is a major gatenkaas, even if this in a country where corruption is something less than here. A government which states that 'something's coming' we now know all. From postponement comes adjustment, so that rural internetfilter sploh will never come. Moreover, such a thing be maintained, because the website is changing for many filter already sufficient to outside force to be. Maintenance is another weak point here in Indonesia, so if it ever established, it is already obsolete within a few days, and something that is outdated in the closet to put it is eaten by termites.

The adoption of a law is something else as their implementation. The penalty is the same for a producer as well as for a customer. Strange, but true. And if you do not want brommen you pay 1 billion fine. Hardly anyone has 1 billion here, not even in Rupiah, because that is 70,000 euro fine for watching a beautiful lady with a little less clothing than in the average FHM, because that has been good and will probably naked in the 'porn 'go. Thus the following problem. I have not read the new law, but the term "pornography" is of course open to wide interpretation. And that is wide indeed a bit funny intended.

A producer of photos with women who average fewer clothes to have their photos will not contain nudity, but art, or at the very least artistic freedom. However, a man who screams at a meeting that tourists maggots, worms and snakes, will probably consider that a woman without boerka (a penguin and popularly) ridiculous walking around naked, let alone the average tourist in Bali, such as the best man himself quoted. Given the wide range of views and assessments, there had better be defined exactly when someone or something can be classified as' porn ', although of course a completely absurd situation, but look:

"A photo of a woman with the shoulders completely uncovered and that the armpits under any angle to see. The woman needs to be clothes that double standards adopted to be wider than the actual size clothes that women need, for any forms of the body disguise, as it might have lead to the visibility of her underwear. hair of women should be at least ten centimeters lower than the shoulders hang to the possibility of a naked upper prevent. " And then it is not even talking about the actual porn where the legislation apparently not even a look at it, because such products are probably not sploh in Indonesia, at least, we believe that this is not the case, that there are no laws needed .

In a random photo shoot for FHM as a website will therefore probably a police officer on the ground should try to see if the situation fully in order. Should this not be the case then Mr. perhaps an extra zakcentje agent and he may also simply continue to look at the whole as fair exchange for his services. But it would obviously already quite ridiculous if it ever comes to that there are actually officials who go check, both on the street and on the internet. Unfortunately, that last thing aannemelijker, because if an invasion does to any Internet cafe since it is often quite a bit of money to get in exchange for the fact to take licences. Nothing statutory provision, but simply zakkenvullerij stick with the law with one another empty content.

What more needs to be feared are the people who are entirely voluntary, and often in the name of a religion, raise themselves as protectors of the unskilled people and law enforcement officials with their own laws. They will probably respond to welcome the introduction of such legislation unclear precisely so that they can steer in the direction they want to see. A new pole in joining the store then, and then the real anti-porn legislation has not even formally introduced. But with a weak group of representatives as in the Volksraad will also other laws of this radical soon as the agreement of a majority of them. Where it ends no one knows, but it would be instead of this ongein better able to deal with the real needs in Indonesia. Child pornography, for example, because nobody will tell me that something does not exist.

source: indonesiepagina.nl

One owner says less than 20 percent of his customers use the Internet to access adult websites

The Jakarta Post
Monday, March 31, 2008

Internet cafe (warnet) owners say a new law banning online pornography will not affect their business because it will do little to stop people from accessing adult sites.

"There are many ways for Internet users to get around any kind of block put on porn sites," said Prahasta, who runs a warnet in Tebet, South Jakarta.

He said he did not oppose the law, which is on electronic information and transaction, but doubted it would succeed in blocking access to pornographic sites.

"Porn site owners and developers have their own ways of making it easier for users to access their sites.

"For example, they can use 'subtle' names for their sites, instead of explicit ones," said Prahasta, who has run his warnet since 2007.

Another warnet owner, Yara, said he was not worried about losing customers to the new law.

"Even though the Internet is an easy source of pornographic (materials), there are still more people who use the Internet for other purposes than browsing nude pictures or downloading porn movies," said the 30-year-old owner of a warnet in Kelapa Gading, North Jakarta.

He said fewer than 20 percent of his customers accessed adult-oriented websites.

"I can have around 150 customers each day, and most of them use computers to play online games, chat or update their online accounts," said Yara, who makes around Rp 800,000 (US$87) per day.

However, he said officials would find it difficult to completely block access to adult sites.

"Unless they can block people's minds from dirty thoughts, I don't see how the law would work."

Roy Suryo, a telecommunications and cyber expert who played a key role in drafting the law, said Internet providers were the key to blocking Internet pornography.

"Local Internet providers are what I like to call the upstream controllers, while Internet cafes and personal users are the downstream ones.

"If Internet providers block porn sites, then Internet cafes and personal users won't be able to access them," he said.

Roy admitted "downstream controllers" were harder to regulate because they might be getting their Internet connections from sources outside the country.

"Even if the government cuts off porn access with a local Internet provider's help, anybody with links to overseas Internet providers can still view pornographic materials," he said.

He called on the government to implement a reward system for Internet providers that block access to adult sites.

"If the government is serious about blocking online porn, it should think about rewarding local Internet providers that have direct links to overseas Internet providers," Roy said.

On March 25, the House of Representatives passed a bill threatening to jail users and providers of pornographic websites with a maximum of three years in prison or a fine of up to Rp 1 billion (US$107 million).

The Information and Communications Ministry has offered the public software to block websites with adult content, available for download at its official website.

In response to the law, several local sites have begun closing links and images containing pornographic materials.

The Internet community site kaskus.us on Saturday began blocking access to its BB17 service, which contained pornographic images and links to adult sites.

Kaskus is one of the most popular Internet sites in Indonesia. It is ranked fifth after such heavyweights as Yahoo, Friendster and Google as the most popular site in the country, according to Internet traffic tracker Alexa.com.

So guys, could it be positive or negative? :( lets just see....

source: emailnya Fenny